h1

Protected: ss

January 13, 2014

This content is password protected. To view it please enter your password below:

h1

Slutty Doll Anita: Diperawani Tukang Becak Langgananku

April 19, 2013
  •  Cerita ini hanyalah Fiksi belaka……
  • Bacaan Khusus dewasa, bukan untuk anak dibawah umur, aliasAdult Only…!! ^_^
  • Say NO To Rape and DRUG’S in The Real World
  • Maaf, buat yang nggak suka cerita bertema slutty, numpang lewat ya he he he
  • Satu lagi ^ _ ^, dilarang meng-Copy Paste, dan menampilkan cerita ini ditempat lain selain DiKBB dan Telur Rebus n Arsipgue.

#########################
anita5
“Haiii!!“ aku melambaikan tanganku ke arah seseorang
Orang itu menengok ke arahku, sebuah senyum yang mengembang di bibirnya, sebuah senyuman yang selalu membuat hatiku berbunga-bunga, hanya sebuah senyuman?
Ya hanya sebuah senyuman, sebuah senyuman dari kekasihku, sebuah senyuman yang selalu memberiku hari-hari yang bahagia, sebuah senyuman yang selalu memberiku kekuatan, sebuah senyuman yang membuatku menjadi lebih hidup.

Read the rest of this entry »

h1

Kalo Berani satu – satu dong…

November 23, 2012

Nama gue marjo, dengan tinggi badan 175cm berkulit cokelat cerah anak dari pasangan seorang guru SD dan petani palawija yang berasal dari sebuah dusun kecil di daerah jawa timur.
Setelah menamatkan bangku perguruan tinggi jurusan teknik mesin di surabaya, gue membulatkan tekad untuk merantau menaklukkan kebuasan hutan, yang mana hukum rimba masih berlaku di dalamnya. Hutan yang lebat akan bangunan gedung gedung tinggi pencakar langit, hutan yang di lingkupi udara penuh polusi, dan hutan yang penuh dengan Makhluk Pemangsa Antar Sesama.. Hmm hutan itu bernama Jakarta, tempat dimana segala macam dosa.
############################
“.. Dilangit ia menipu Tuhan, dan di bumi ia memperangkap Setan ..“
############################

”Aaah capek dari tadi jalan terus.”, keluh gue dalam hati setelah memasukkan berbagai macam lamaran ke berbagai perusahaan. “nhah itu dia ada warung es.”, gumam gue sambil melangkahkan kaki memasuki warung es. “Bu, es teh manis satu yaa..”, pesen gue ramah ke ibu penjual sembari mengeluarkan rokok kegemaran yang ternyata tinggal dua batang.. hehehe..

Tak berselang lama tiba tiba terdengar suara dengan nada lucu,”Buu.u nurr.rr.. es sirup satu ga pake lama yaa, hehe.”, pesen seseorang dengan becanda dan keliatannya udah akrab dengan ibu nur. Ketika gue menolehkan wajah, ooohh.. ternyata gading martin host nya inbox.
“ wah pasti heboh ya mas ntar acaranya?”, tanya gue ramah membuka pembicaraan.
Read the rest of this entry »

h1

Sang Cheff Cinta

November 23, 2012

”Ok….Cutt!!!.” teriak seorang pria bertubuh tambun dengan keras, seketika itu pula orang-orang yang sedari tadi diam tak bergerak apalagi bersuara mulai bergerak untuk membereskan segala sesuatu untuk bersiap-siap pulang ke rumah masing-masing. Itulah hal yang tergambar dari salah satu studio televisi nasional yang terkenal dengan acara kompetisi memasaknya yang cukup menyedot perhatian penonton seantero nusantara, dari balik hiruk pikuk orang-orang yang bekerja di balik layar program tersebut muncullah sesosok tubuh mungil dengan dada yang cukup besar sekitar 34c kalau tidak salah, dengan dibalut gaun ketat warna hijau dia berjalan dengan anggun melewati para crew yang tengah membereskan pekerjaannya.


Dia adalah Ririn Marinka atau biasa dikenal dengan Chef Marinka salah satu juri di ajang pencarian bakat memasak di salah satu stasiun tv nasional, tak sedikit laki-laki yang membayangkan menikmati tubuh montok sang chef termasuk sang sopir dari sang chef itu sendiri. Sang sopir yang bernama Toto Suroto berusia 45 tahun atau yang biasa dipanggil dengan Bang Toyib karena dia pernah dipenjara 3 tahun karena maling ayam milik tetangga, ya pembaca yang terhormat dan termupeng anda tidak salah baca hanya karena MALING AYAM si Toto dihukum 3 tahun inilah keajaiban negeri tercinta kita. Seorang Toto yang mencuri ayam milik 1 orang untuk menyambung hidup dihukum 3 tahun sedangkan para koruptor yang mencuri uang rakyat yang mencapai milyaran rupiah paling dihukum 5 tahun terus dipotong remisilah, potong masa tahananlah paling-paling cuma 2 tahun sudah bebas itu juga ditempatkan di sel khusus dengan fasilitas istimewa berbeda dengan Bang Toyib kita yang harus berbagi 1 sel dengan 8-12 orang tahanan.
Read the rest of this entry »

h1

Lukisan Petaka – Lula Kamal XXX

November 23, 2012

“Jadi, apa yang membuatmu datang ke sini?” Lula bertanya pada remaja laki-laki yang duduk di depannya.
“Saya ke sini bukan karena keinginan saya sendiri, tapi orang tua saya yang memaksa.” jawab Azzam, sambil matanya nanar menatap meja.
“Ya, baiklah… baiklah… Jadi, ada masalah apa?” Lula memperhatikan bagaimana tubuh kurus Azzam gemetar, anak itu tampak sangat terguncang.
“Mereka… mereka menganggap saya gila.” sahut bocah itu, air mata mulai mengalir di sudut matanza yang cekung.
“Maaf?” Lula ingin memastikan kalau ia tidak salah dengar.
“MEREKA MENGANGGAP SAYA GILA!” Azzam mengulang lagi perkataannya, kali ini lebih keras, dan makin banyak pula air mata yang tumpah di pipinya. Bocah itu tergugu.
“Te-tenangkan dirimu, Zam… err, kamu bisa menceritakan kejadiannya padaku secara perlahan-lahan.” Lula mencoba menenangkan. Ia memperbaiki duduknya, meletakkan bokong bulatnya lebih nyaman lagi ke kursi.
“Ini semua karena lukisan bintang jatuh itu!” jawab Azzam lirih.
“Sebentar, aku akan mengambil kertas kosong dan mencatat beberapa poin penting yang kamu sampaikan. Baiklah, humm… lukisan bintang jatuh? Maksudmu sebuah lukisan yang menggambarkan bintang jatuh?” Lula mulai mencoret-coret catatannya. Payudaranya yang besar sedikit berombak saat ia melakukan itu.
“Ya, lukisan bintang jatuh pembawa sial!” seru Azzam, tampak sangat geram.
“Eh, kenapa kamu beranggapan lukisan itu membawa sial?” Lula menatap mata bocah itu yang masih merah dan penuh dengan air mata itu.
“…” Azzam terdiam, matanya lekat memandang wanita cantik yang sekarang ada di depannya. Seperti baru sadar kalau wanita yang berpakaian putih ini adalah Lula kamal, artis sekaligus dokter cantik yang sering ia lihat di TV.
“Azzam?” Lula memanggil, menarik lagi bocah itu ke alam nyata.
“L-lukisan itu, entahlah… ada yang aneh dengan lukisan itu.” bahu Azzam bergidik saat mengatakannya, tapi matanya masih lekat memandang Lula, eh… ralat: payudara Lula. Ya, mata Azzam sedang terarah ke sana sekarang, memperhatikan betapa besar dan menariknya daging kembar itu.
“Aneh bagaimana? Apakah lukisannya terlihat menakutkan?” tanya Lula, tidak menyadari ke arah mana mata si bocah terarah.
“T-tidak, tidak! B-bukan menakutkan… tapi, aneh…” Azzam menelan ludah, dalam pikiran mudanya mulai terbentuk bayangan sepasang payudara yang besar dan putih mulus milik Lula, dengan puting coklat kemerahan seukuran jari yang mencuat indah ke depan.
Lula Kamal

Read the rest of this entry »