PROLOGUE :
From Original Writter : Mr. Shusaku
Wah satu lagi nih franchise Nightmare Campus, saya baca idenya bagus sekali, bro Pendekar Maboek dengan jurus dewa maboknya mampu membuat kita terlena nih. Semoga franchise ini bisa menghibur mupengers sekalian.
From Re-writter : Pendekar Maboek
Judul dari cerita ini tentu sudah tidak asing lagi bagi mereka-mereka yang sudah sering mondar-mandir di website KBB (Kisah Beauty and the Beast). Cerita ini memang dibuat berdasarkan pada serial legendaris Nightmare Campus dengan Imron sebagai tokoh utamanya. Keinginan menulis ulang cerita ini sebenarnya telah muncul beberapa tahun yang lalu di awali ketika saya secara tidak sengaja menemukan salah satu seri dari serial Nightmare Campus melalui mesin pencari google. Dari sana saya berusaha mencari sambungan cerita tersebut sampai akhirnya menemukannya secara utuh di website KBB. Cuma satu komentar saya setelah selesai membacanya secara utuh yaitu : “Deam… These are good stories!”.
Berdasarkan kekaguman pada serial ini, saya lalu iseng mencoba mencorat-coret cerita Nightmare Campus dengan menggunakan versi saya sendiri sambil menunggu kelanjutan versi original dari penulis aslinya. Namun tak disangka tak diduga, suatu hari saya ternyata bisa berkomunikasi langsung dengan penulis asli dari serial Nightmare Campus, Mr. Shusaku. Kesempatan ini pun saya pergunakan untuk mengutarakan keinginan merilis hasil corat-coret saya ini. Rupanya keinginan saya tidak bertepuk sebelah tangan dan cerita yang berjudul Nightmare Campus : Eksploiting The Slaves ini pun akhirnya terwujud.
Maka pada kesempatan ini saya ingin berterima kasih kepada Mr. Shusaku atas lisensi, sumbangan ide serta keikutsertaannya menyumbang sedikit corat-coret pada cerita ini. Dengan dirilisnya cerita ini, maka lisensi yang telah diberikan kepada saya dengan ini secara simbolis saya kembalikan lagi sepenuhnya kepada Mr. Shusaku. Dan sebagai penutup saya ucapkan semoga serial Nightmare Campus bisa terus berlanjut dengan seri-seri dan tokoh-tokoh baru yang tentu akan semakin menarik untuk diikuti.
All crews ready, cameras are rolling, and 3… 2… 1… ACTION…!!!
*******************************
SCENE 1 : The Beginning
Hari Pertama.
Di sebuah rumah. pukul : 09.15
Fanny
Dengan mata yang masih berat Fanny meraba-raba ke arah meja kecil yang berada di samping ranjang. Masih dengan setengah sadar ia berusaha mencari ponselnya yang terus saja berbunyi dan mungkin sudah dari tadi berbunyi. Sumber suara tersebut terdengar dari bawah ranjang. Cukup lama juga Fanny meraba-raba kolong ranjang untuk mencari ponselnya. Akhirnya dalam keadaan mata masih setengah terpejam Fanny berhasil menemukannya.
“Halo…”, sahut Fanny dengan suara serak.
“Pagi sayang, lagi ngapain nih?”
“Sapa neh?”, Fanny mengusap-usap matanya berusaha meningkatkan kesadarannya. Sekilas ia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi lebih.
“Ini Pak Dahlan”.
Read the rest of this entry ?