Archive for the ‘Nightmare Campus Series’ Category

h1

Nightmare Sexploitation 2

April 26, 2010

SCENE 4 : Changing Plan

Hari Kedua.

Bandara. Pukul : 09.45

Fanny

Fanny

Luar Biasa! Dengan basic model, rupanya Fanny memang sudah sangat ahli merias dirinya. kini tak terlihat lagi Fanny yang acak-acakan seperti beberapa menit yang lalu. Di depan kaca kamar mandi sebuah restoran cepat saji dalam bandara ini kini berdiri seorang wanita yang cantik dan cerah memukau. Apalagi dibalut blazer dan rok span diatas lutut membuat Fanny menjelma menjadi seorang wanita feminim, anggun dan dewasa. Jika ada mahasiswa di kampusnya yang sebelumnya tidak mengenal Fanny sebagai mahasiswa, mungkin mereka akan menyangka ia adalah dosen baru di kampus tersebut. Fanny tersenyum puas. Kecantikan lahiriah yang begitu sempurna, yang kadang ia syukuri sebagai berkah, namun kadang disisi lain ia anggap sebagai musibah. Berkah karena ia bisa memperoleh kemudahan dan penghasilan yang cukup besar kecantikannya ini. Read the rest of this entry ?

h1

Nightmare Sexploitation

April 26, 2010

PROLOGUE :

From Original Writter : Mr. Shusaku

Wah satu lagi nih franchise Nightmare Campus, saya baca idenya bagus sekali, bro Pendekar Maboek dengan jurus dewa maboknya mampu membuat kita terlena nih. Semoga franchise ini bisa menghibur mupengers sekalian.

From Re-writter : Pendekar Maboek

Judul dari cerita ini tentu sudah tidak asing lagi bagi mereka-mereka yang sudah sering mondar-mandir di website KBB (Kisah Beauty and the Beast). Cerita ini memang dibuat berdasarkan pada serial legendaris Nightmare Campus dengan Imron sebagai tokoh utamanya. Keinginan menulis ulang cerita ini sebenarnya telah muncul beberapa tahun yang lalu di awali ketika saya secara tidak sengaja menemukan salah satu seri dari serial  Nightmare Campus melalui mesin pencari google. Dari sana saya berusaha mencari sambungan cerita tersebut sampai akhirnya menemukannya secara utuh di website KBB. Cuma satu komentar saya setelah selesai membacanya secara utuh yaitu : “Deam… These are good stories!”.

Berdasarkan kekaguman pada serial ini, saya lalu iseng mencoba mencorat-coret cerita Nightmare Campus dengan menggunakan versi saya sendiri sambil menunggu kelanjutan versi original dari penulis aslinya. Namun tak disangka tak diduga, suatu hari saya ternyata bisa berkomunikasi langsung dengan penulis asli dari serial Nightmare Campus, Mr. Shusaku. Kesempatan ini pun saya pergunakan untuk mengutarakan keinginan merilis hasil corat-coret saya ini. Rupanya keinginan saya tidak bertepuk sebelah tangan dan cerita yang berjudul Nightmare Campus : Eksploiting The Slaves ini pun akhirnya terwujud.

Maka pada kesempatan ini saya ingin berterima kasih kepada Mr. Shusaku atas lisensi, sumbangan ide serta keikutsertaannya menyumbang sedikit corat-coret pada cerita ini. Dengan dirilisnya cerita ini, maka lisensi yang telah diberikan kepada saya dengan ini secara simbolis saya kembalikan lagi sepenuhnya kepada Mr. Shusaku. Dan sebagai penutup saya ucapkan semoga serial Nightmare Campus bisa terus berlanjut dengan seri-seri dan tokoh-tokoh baru yang tentu akan semakin menarik untuk diikuti.

All crews ready, cameras are rolling, and 3… 2… 1… ACTION…!!!

*******************************

SCENE 1 : The Beginning

Hari Pertama.

Di sebuah rumah. pukul : 09.15

Fanny

Fanny

Dengan mata yang masih berat Fanny meraba-raba ke arah meja kecil yang berada di samping ranjang. Masih dengan setengah sadar ia berusaha mencari ponselnya yang terus saja berbunyi dan mungkin sudah dari tadi berbunyi. Sumber suara tersebut terdengar dari bawah ranjang. Cukup lama juga Fanny meraba-raba kolong ranjang untuk mencari ponselnya. Akhirnya dalam keadaan mata masih setengah terpejam Fanny berhasil menemukannya.

“Halo…”, sahut Fanny dengan suara serak.

“Pagi sayang, lagi ngapain nih?”

“Sapa neh?”, Fanny mengusap-usap matanya berusaha meningkatkan kesadarannya. Sekilas ia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi lebih.

“Ini Pak Dahlan”.
Read the rest of this entry ?

h1

Nightmare Gaiden 3: Victim Sharing

October 6, 2009

‘Siang Hari’.

‘Dimana mentari’.

‘Menampakkan diri dan tersenyum berseri’.

Sherin

Sherin

Tak lama Sherin dan Pak Udin terbangun, penisnya masih menancap di vagina walaupun sudah layu.

“Uaaaahh…nyam..nyam !”si tua bangka itu meregangkan badannya, puas mendapatkan ejakulasi tiga kali di pagi hari dari Nona majikannya yang cantik.

“Non..Non sherin..bangun Non..Non cantik”panggilnya mesum berbisik ditelinga Sherin,

Sherin pun terbangun sambil mengucek-ucek matanya, si cantik itu bukan terbangun oleh panggilannya, justru terbangun karena gerayangan nakal Pak Udin.

“Ehhmmh…jam berapa nih Pak…”kata Sherin menguap.

“Jam setengah 12 Non…sana mandi deh !!”suruhnya tapi terus-terusan menggerayangi.

Sherin pun hendak bangkit.
Read the rest of this entry ?

h1

Nightmare Gaiden 2: Newcomer in Campus

July 29, 2009

Pagi hari yang cerah’

‘Di sebuah perumahan yang megah’

‘Berkumpulah para Ibu yang turun dari kendaraan mewah’

Fanny

Fanny

Mereka biasa melakukan arisan bulanan, pindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya, dari satu rumah ke rumah yang lain. Kebetulan saat itu arisan diadakan di sebuah rumah salah seorang Ibu yang anaknya telah kita kenal, obrolan gosip khas Tante-tante membahana di ruang bawah itu. Gaduh sekali, tapi untungnya tidak mengganggu aktivitas seorang gadis cantik berwajah Indo yang sedang berada di kamarnya menonton DVD.

Suara film yang sudah setengah mulai itu kecil samar-samar.

Prof : Jane…Jane…Where are u ??

Jane : …………
Read the rest of this entry ?

h1

Neo Nightmare Campus 3: Innocence Fall

July 9, 2009

Disclaimer:

  • Cerita ini mengandung unsur pornografi yang tidak cocok buat anak di bawah umur atau orang-orang sok alim.
  • Seluruh materi cerita ini adalah fiksi belaka. Seluruh kemiripan nama, tokoh, tempat, kejadian, dll adalah suatu kebetulan semata.
  • Cerita ini dibuat hanya sekedar iseng dan meredam rasa kangen pada cerita Imron yang asli yaitu nightmare campus dan nightmare sidestory karya bos Shusaku.

****************

Kamar Hendra

“Jadi menurut lu gimana?” tanya Hendra saat sambil bermain PS.

“Siapa?” tanya Sarif yang sedang asyik mengatur formasi bola.

“Itu si Ivana, cewek yang selama ini bikin kita kesengsem” kata Hendra membuat Sarif terbatuk dan kesal gara-gara Hendra menekan tombol pause pada stik PS dan naik ke ranjang, Sarif mendelik marah karena pertandingan baru dimulai tapi terhenti.

“Dia manis, imut-imut, polos, ramah, tapi….?” kata Hendra terhenti, lalu memandang Sarif.

“Kenapa kamu naksir ma dia?

Hendra hanya tersenyum simpul sedangkan Sarif melotot karenanya. ”Lu yang naksir kali, dia kan budak Imron, ga nyangka kan cewek baik-baik gitu juga ternyata…”

“Yah, eh, bukan gitu. Tapi dia emang bedakan ama yang laen, Ivana itu baik banget sama semua orang”

“Terutama sama Imron gitu, maksud kamu? sama aja Rif, hehehe?” sambil cengengesan.

“Selama ini semuanya nggak peduli sama kita Rif, gak ada yang menganggap kita ada kecuali waku dibutuhin doang” kata Hendra lagi.

“kalo aku sih setuju aja Hen, oke….oke, ini memang waktu kita buat balas dendam…hahahaha”

“Tapi…Ivana emang beda, dia ga kaya yang lain, lu inget waktu dia nawarin kita nyicipin sample kue waktu dia jaga stand itu?” kata Hendra mengingat-ingat beberapa bulan lalu ketika bazar gadis itu menawarinya potongan brownies buatannya dan teman-temannya untuk dicoba, “gua tau dia itu tulus, keliatan dari senyumnya sama tatapan matanya, kalau cewek lain waktu itu mungkin ngelirik kita juga ngga”

“Ah…sok romantis lu Hen, kalau ada kesempatan ngentot sama dia pasti ga akan lu lewatin kan!?” kata Sarif sambil mengeplak kepala belakang Hendra.

Keduanya pun tertawa terbahak-bahak dalam obrolan mesum mereka.
Read the rest of this entry ?