Archive for March, 2009

h1

Kepompong XXX: Persahabatan Bagai…

March 24, 2009

Hii lagi males bikin disclaimer. Pokoknya ni cerita cuma ada di KBB, kalau ada yang copy paste ke tempat lain tanpa izin, MANDULLLL! Yang mau muat di tempat lain, minta izin dulu sama gue atau bos Shu, plus nama penulis sama Disc nya jangan dihapus. Oks lanjuutt!

**********

Waktu telah menunjukkan pukul 10 malam lebih saat film yang diputar dibioskop tersebut akhirnya usai. Para penonton pun akhirnya berhamburan keluar melalui pintu keluar yang telah disediakan, diantara mereka ada 4 orang gadis cantik yang sepertinya masih berusia belasan tahun. Layaknya para gadis yang sedang mekar-mekarnya, keempat gadis itu berbicara dengan ribut mengenai film yang baru saja mereka tonton.
Read the rest of this entry ?

h1

From Senior High School With Love 2

March 18, 2009

Hari Senin setelah reservasi pagi hari, aku ternyata mendapat nomer terakhir lagi, diminta datang pukul 7 malam di tempat praktek Andri.

Tempatnya di lingkungan perumahan yang elit dan asri, suasananya begitu nyaman untuk tempat tinggal, ternyata Andre membuka praktek di paviliun samping rumahnya yang gandeng dengan rumah utama.

Pukul 6:30 malam aku dan suami sudah sampai di tempat praktek, ada 2 pasien yang menunggu di situ, rata rata masih muda, seusia kami.

Setelah menunggu lebih dari satu jam dan tidak ada pasien lainnya lagi, akhirnya suster cantik itu memanggil kami masuk.

Di depan kami berdua Andri begitu berwibawa seperti layaknya seorang dokter.
“bagaimana Pak Hendra, apa anda mengikuti petunjuk saya untuk tidak berhubungan paling tidak hingga Kamis depan?” Tanya dokter Andri
“ya bagaimana lagi dok, kalau ingin berhasil kita ikutin anjuran dokter saja” jawab suamiku seperti pasrah, sebenarnya nggak tega juga aku melihat expresi wajahnya.
“kali ini mungkin tidak selama yang pertama, paling lama satu jam, Pak Hendra boleh tunggu di sini atau di luar” kata Andri
“saya tunggu di luar, tempatnya sejuk dan asri, boleh saya Tanya dok?” kata suamiku
“silahkan”
“kenapa suami tidak boleh menemani istri untuk konsultasi”
“banyak alasan, pertama, biar tidak terlalu banyak pasien kalau suaminya tidak setuju, sebagai upaya pembatasan pasien secara halus, kalau nggak gitu bisa tiap hari saya selesai praktek jam 12 malam. Kedua, saya tentu akan merasa canggung bila memeriksa si istri sementara sang suami melototi kerja saya. Ketiga belum saatnya, setelah periksa istri dan ternyata tidak ada masalah maka mungkin masalahnya ada di suami, baru saya akan periksa suaminya, itulah metode pengobatan saya” jawab Andri
“oke dok, aku tunggu di luar saja” kata suamiku langsung keluar meninggalkan aku berdua dengan Andri.
Read the rest of this entry ?

h1

From Senior High School With Love 1

March 18, 2009

Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu.

Lily

Lily

Sudah lebih dari 5 tahun usia perkawinanku dengan Hendra, tapi belum juga menghasilkan momongan, setelah mencari informasi ke teman teman akhirnya aku mendapat rekomendasi dokter kandungan bagus yang berpraktek di kawasan elit Jakarta.

Setelah membuat appointment, aku dan suamiku sudah berada di ruang tunggu dokter Andri, pasien yang menunggu sudah banyak, dan ternyata kami mendapat nomer terakhir tepat sebelum ditutup pendaftarannya.
Pukul 21:00 dipanggillah namaku oleh suster, aku masuk ke ruangan dokter Andri sendirian, sementara suamiku harus menunggu di ruang tunggu, konsultasi dilakukan di ruang praktek sendiri.

Betapa terkejut dan shock aku dibuatnya karena tanpa diduga ternyata dokter Andri adalah mantan pacarku dulu sewaktu SMA di sebuah kota kecil di Jawa Timur, kami memang bersahabat karena tiap kali pulang selalu bersamaan karena jalan ke rumahnya melewati rumahku, hingga akhirnya kami berpacaran saat dia kelas 3 menjelang ujian akhir, dia adalah kakak kelasku satu tahun di atas, sebagai jagoan basket tentu banyak teman wanitaku yang mencoba menarik perhatiannya, tapi ternyata pilihan jatuh kepadaku.
Read the rest of this entry ?

h1

Pada Akhir Tahun

March 18, 2009
Istri Pak Hendra

Istri Pak Hendra

Tahun baru adalah suatu hal yang selalu dirayakan oleh hampir semua kantor, mengundang karyawan, relasi, client maupun vendor, semua berbaur menjadi satu dalam suasana yang penuh ceria. Agak berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini lebih spesial karena suamiku ditunjuk sebagai ketua panitia, meski segalanya sudah dilaksanakan oleh panitia lainnya tapi sebagai orang yang paling bertanggung jawab tentunya tidak bisa tinggal diam, untuk itu kami putuskan check in di hotel tempat acara, supaya lebih mudah koordinasi.

Sepanjang siang, sejak check in aku lebih sering sendirian di kamar ditinggal suamiku yang sIbuk dengan persiapan- persiapan pesta. Menjelang petang suamiku baru kembali ke kamar, terlihat wajahnya menunjukkan kelelahan walaupun dia tidak kerja secara langsung, hanya mengawasi persiapan. KuhIbur dia dengan memijat bahu dan kakinya, dengan sedikit sentuhan erotis kurasakan ketegangannya mencair berganti dengan ketegangan yang lain.

“Jangan Sayang, kita nggak ada waktu, sebentar lagi acara dimulai”, suamiku menolak halus.
Agak kecewa juga aku menerima penolakan suamiku, padahal dia sudah hampir telanjang dan siap untuk melanjutkan permainan. Kupandangi punggunggnya hingga menghilang di kamar mandi, terpaksa kutelan saja kekecewaan ini.

Read the rest of this entry ?

h1

Sepupuku Keparat, Istrinya WOW!!!!

March 17, 2009
Mbak Nin

Mbak Nin

Pesta pernikahan kakak sepupuku, Mas Bud, dapat dikatakan sangat meriah dan sangat mewah. Dia memang sangat beruntung, perwakannya yang over size dengan perut yang mirip gentong itu tidak menghalanginya untuk menikahi Mbak Nin, seorang wanita yang sangat cantik dengan body yang sangat aduhai. Aku pun heran, kenapa wanita secantik Mbak Nin yang memiliki tubuh langsing dengan tinggi 170cm itu mau menikahi Mas Bud. Apa mungkin karena kekayaan Mas Bud? Tapi masa bodolah, yang pasti mataku selalu tidak bisa lepas dari Mbak Nin, dan otakku pun sibuk memikirkan sesuatu yang sangat nakal.

Seperti biasa, setiap 2 bulan sekali diadakan petemuan keluarga. Karena keluarga kami merupakan keluarga yang sangat besar. Setiap pertemuan keluarga, aku selalu berusaha untuk mencuri pandang, kecantikan dan kemolekan tubuh Mbak Nin yang sempurna itu memang membuatku jatuh cinta dan sangat bernafsu. Ingin rasanya memeluk, mencium dan becinta dengannya. Tapi sayang pertemuan keluarga yang hanya sehari semalem itu sangatlah sebentar bagiku. Aku selalu tidak pernah puas untuk menghayalkan Mbak Nin. Read the rest of this entry ?